1. Kesempatan menjadi sahabat sejati.
Tak ada seorang manusia yang lepas dari masalah. Yang berbeda adalah bagaimana mereka menghadapinya. Ada yang kreatif, ada yang bingung bagaimana mengatasinya. Saat-saat seperti itu, saat membutuhkan seorang teman.
Bila seorang mau curhat ke anda, mereka akan menganggap anda sebagai sahabat sejati. Kelak mereka akan balik membantu anda. Jadi kini saatnya anda menjadi sahabat sejati.
2. Menambah pengalaman.
Setiap manusia mengalami permasalahan sendiri-sendiri. Anda bisa saja tak mengalami sebuah masalah kesehatan, tapi orang lain mungkin tidak. Sebaliknya mungkin anda mengalami mesalah keuangan, tapi orang lain tidak.
Saat curhat, kesempatan anda untuk saling berbagi pengalaman. Dengan pengalaman yang mereka miliki, bisa memperkaya pengalaman anda, tanpa harus mengalami masalah seperti mereka.
3. Anda sepatutnya bangga, karena anda dianggap bisa menyelesaikan.
Memang menyebalkan, mendengarkan keluhan. Karena kita sendiri mungkin memiliki keluhan yang tak kalah banyaknya. Namun, jangan keburu mengacuhkan keluhan orang lain.
Coba tanyakan padanya, mengapa seseorang mengeluh pada anda? Bukankah itu pertanda bahwa ia mempercayai anda. Tidakkah sebaiknya kita mencoba bersikap lebih bijak dengan memperhatikan keluhan tersebut?
4. Perhatikan dan dengarkan keluhan.
Pasti ada sesuatu yang menarik di balik puluhan keluhan yang mengalir dari ucapan seseorang. Dari ribuan keluhan, mungkin ada satu dua yang memang benar adanya. Memang lebih banyak keluhan yang bisa dilupakan begitu saja. Namun, dengan memperhatikan keluhan orang lain anda mengasah kepekaan terhadap perasaan orang lain.
5. Belajar menghargai perasaan orang lain.
Hadapi keluhan orang lain dengan mencoba menghargai perasaan mereka. Tidak mudah memang memahami perasaan orang lain, namun jika anda cukup peka anda bisa menumbuhkan empati anda terhadap mereka.
6. Jangan bersandiwara.
Tapi jangan berpura-pura memperhatikan. Jika anda yakin bahwa keluhan mereka patut diperhatikan, berikan perhatian yang tulus. Dengarkan dengan seksama, balas tatapan mata mereka untuk menunjukkan bahwa anda sungguh-sungguh memperhatikan. Jangan bersandiwara. Berikan sedikit sentuhan untuk menyatakan ketulusan anda.
7. Cukup mendengarkan saja.
Adakalanya seseorang mengeluh, tak bermaksud mencari nasehat. Mereka hanya ingin didengarkan. Persiapkan diri anda untuk tidak memberikan nasehat. Anda takkan sungguh-sungguh tahu apa yang dialami dan bagaimana mengatasinya. Cukup tunjukkan bahwa anda mengerti akan keluhan mereka.
8. Beri dorongan dan inisiatif.
Namun jika anda tahu apa yang sesungguhnya sedang dihadapi oleh sang pengeluh, dan anda tahu bagaimana sebaiknya menghadapi, ada baiknya anda memberikan saran. Semua itu harus bertujuan untuk menyingkirkan energi negatif yang menyumbat energi positifnya. Namun, sesungguhnya jarang kita benar-benar memahami apa yang terjadi. Hanya berikan saran dan nasehat jika diminta.
9. Menolak? Kenapa tidak…
Anda tahu anda harus memperhatikan keluhan mereka, namun anda tak punya cukup waktu. Usahakan anda tetap menerima keluhan mereka, namun dengan sungguh-sungguh katakan bahwa anda tak punya waktu. Janjikan padanya waktu senggang dimana anda bisa menerima keluhan mereka.
10. Anda tak perlu ganti mengeluh…
Jika si pengeluh ternyata hanya menghabiskan waktu anda, maka jangan ragu untuk mengatakan bahwa anda tak punya waktu untuk keluhan itu. Tunjukkan kepada siapa ia seharusnya mengadukan keluhannya. Ini perlu anda keluhkan, agar anda tak perlu mengeluh setelah itu. [TSA, 13/4/2010 malam]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bebas ber komentar